Sejak isu pemanasan global yang lebih dikenal dengan global warning
ramai dibicarakan orang, baik ditingkat internasional maupun lokal,
secara drastis kesadaran lingkungan menjadi point penting dalam
kehidupan manusia. Tiba-tiba saja gerakan Go Green menjadi begitu
popular dan bergerak secara serempak di hampir seluruh penjuru dunia.
Lalu apa sesungguhnya Go Green itu?
Go green itu maksudnya gerakan penghijauan kembali.khan bumi kita udah
banyak kerusakannya, industri dimana2,banyak polusi,kebocoran lapisan
ozon,sehingga terjadilah global warming sekarang ini. Kalau kamu ingin
mengikuti cara aktivitas Go Green, antara lain begini:
1. Hemat air
2. Hemat listrik
3. Buang sampah pada tempatnya,pidahlan sampah organik dan unorganik.
4. Pelihara tanaman. Berkebun, jgn tebang pohon.
5. Kalo kemana2,bawa kantong/tas kain yg fungsinya buat kantong belanja
sendiri. Di eropa skrg,rata2 tokonya tidak gratis memberi kantong
plastik.jadi customer bawa tas belanja sendiri.
6. Jangan print email kalau memang tak terlalu penting. Hemat kertas.
7. Beli barang2 kebutuhan secara bijak.misalkan saat beli detergent atau
minyak goreng,belulah yg ukuran besar.karena jika beli yg ukuran
kecil,malah mempercepat banyaknya sampah belas kemasannya.
8. Mendukung dan mempraktekkan gerakan daur ulang.
Dll
Setiap aspek kehidupan pun dipenuhi dengan gerakan peduli lingkungan,
mulai dari penataan rumah/kantor yang ramah lingkungan, hingga
kebijakan perusahaan yang melabeli diri dengan spanduk Go Green yang
dipasang mencolok di sejumlah kantor dan event kegiatan. Padahal, dalam
beberapa dekade silam, tak banyak pihak yang peduli terhadap isu ini.
Jika pun ada, lebih banyak di dominasi oleh NGO lokal dan internasional.
Beragam cara pun dilakukan, demi menekan beban yang harus ditanggung
bumi, sebagai akibat dari pemanfaatan teknologi yang tidak ramah
lingkungan. Sudah jadi rahasia umum pula, betapa setiap tahun laju
deforestasi selalu meningkat, sehingga total tutupan hutan sebagai
penyangga kesinambungan ekosistem terganggu, berakibat pada timbulnya
perubahan iklim dan bencana alam, seperti banjir dan longsor. Belum
lagi, buangan gas emisi kendaraan bermotor, rumah tangga dan pabrik
turut andil menjadikan Bumi ini semakin panas.
Secara umum global warming atau yang lebih dikenal dengan pemanasan
global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan Bumi. Penyebab utama terjadinya global warming ini adalah
peningkatan efek rumah kaca yang terjadi di bumi. Sehingga jangan heran,
jika hanya dalam hitungan tahun, perubahan suhu di Bumi menanjak
drastis. Hal ini ditandai dengan semakin sedikitnya luas tutupan es di
kutub utara dan selatan, akibat rontoknya es-es dikawasan tersebut.
Padahal, pada awalnya, efek rumah kaca sangat berguna bagi makhluk
hidup di Bumi, karena efek rumah kaca menyebabkan atmosfir bumi menjadi
hangat. Kondisi hangat inilah yang membuat bumi nyaman untuk ditinggali
oleh semua makhluk hidup. Apabila efek rumah kaca ini tidak ada, maka
bumi menjadi planet yang sangat dingin.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, efek rumah kaca mengalami
peningkatan yang signifikan dalam mengkibatkan terjadinya pemanasan
global, yakni meningkatnya suhu permukaan Bumi dan mengakibatkan adanya
perubahan iklim yang sangat ekstrim.
Selain itu dapat berakibat pada terganggunya hutan dan ekosistem lain
sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida (CO2)
di atmosfer. Salah satu dampak pemanasan global adalah dengan melihat
perilaku orangutan (Pongo Pygmeus) di pedalaman Kalimantan. Dulu satwa
aboreal ini hidup di pucuk-pucuk pohon dengan memakan buah dan serangga,
namun, kini akivitas orangutan lebih banyak di bawah.
Jika global warming tidak segera diatasi akan menyebabkan dampak yang
lebih besar yakni hilangnya pulau-pulau yang berakibat pada perubahan
wajah peta dunia kita. Bencana ini disebabkan naiknya permukaan laut
akibat mencairnya gunung es di kawasan kutub. Jika kondisi ini dibiarkan
terus, besar kemungkinan generasi mendatang yang paling menanggung
akibatnya.
Lalu, mereka hanya bisa mendengar legenda tentang keajaiban alam yang
tak bisa mereka nikmati. Berawal dari kesadaran, beberapa ilmuwan di
dunia berupaya keras untuk dapat mengurangi dampak global warming ini,
salah satunya dengan mengkampanyekan gerakan go green.
Secara sederhana, Go Green itu merupakan propaganda yang biasa
digunakan dalam kampanye peduli lingkungan, atau bisa juga dikatakan
sebagai gerakan ‘back to basic’ kesadaran lingkungan. Porpaganda ini
tujuannya macam-macam, termasuk meningkatkan kewaspadaan terhadap
lingkungan.
Praktek dari wacana ini, termasuk mengurangi konsumsi karbon tiap
orang per kapita (carbon footprint) atas berbagai sumber daya; baik yang
tidak bisa diperbarui seperti; minyak bumi, gas dan mineral, dan sumber
daya kritis seperti pohon, air, lahan marginal, bahan-bahan kimia
pembuat polymer(plastik), dan turunannya.
Sejatinya, gerakan Ini bukan sekedar gerakan moral dalam membangun
kesadaran terhadap lingkungan, tetapi lebih jauh merupakan gerakan
taktis dan strategi guna mengantisipasi perubahan iklim di masa sekarang
dan yang akan datang. Singkatnya, gerakan Ini tentang suatu era
pembaruan pikiran dan perbuatan konkrit yang taktis untuk
mengintegrasikan kehidupan.
Kini, manusia tidak lagi dibatasi oleh sekat-sekat geografis dan
batas negara dalam membangun sebuah kesadaran komunal. Tak dapat
dipungkiri, manusia terdidik yang tinggal di Bumi mulai sadar akan
pengtingnya konsep pembangunan yang berkesinambungan (sustainability).
Itulah paradigma yang terlihat dari fenomena bola salju ‘revolusi
lingkungan’ sekarang ini.
Meski di tataran ideologis, semua orang percaya akan kelestarian
alam. Pertanyaan turunan yang muncul adalah bagaimana cara
aktualisasinya dalam kehidupan sehari-hari. Mubazir jika kesadaran itu
tidak dipraktekkan.
Umumnya, saat semua orang ditanya tentang pentingnya penyelamatkan
lingkungan, secara serempak pasti menjawab, YES. Tetapi, mereka belum
paham, jika menyelamatkan lingkungan akan ber dampak pada pengorbankan
kesenangan mereka, misalnya pengurangan penggunaan kendaraan pribadi,
tidak merokok, tidak menggunakan listrik secara berlebih, hingga
pengurangan penggunaan pendingin ruangan. Atau yang lebih ekstrim, tidak
menggunakan bahan-bahan kimia yang merusak lingkungan.
So, gak salah jika Go Green merupakan hadiah termahal yang dapat kita
berikan pada anak cucu kita. Konsep Go Green atau kembali ke alam
dengan memperhatikan kondisi lingkungan, sangat besar pengaruhnya
terhadap keberhasilan mengurangi ancaman pemanasan global.
Karena itu, secara sistematis ada beberapa prinsip baku yang sudah
menjadi semacam acuan dalam gerakan Go Green di seluruh dunia. Prinsip
ini dirangkum dalam symbol yang gampang diingat, yakni 4R. Adapun 4R
yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari guna meminimalisir
residu atau hasil akhir adalah:
- Reduce atau yang bisa kita sebut dengan mengurangi adalah upaya kita
dalam kehidupan dalam mengurangi barang-barang ataupun material yang
biasa kita gunakan. Karena dengan meminimalisir hal tersebut akan dapat
mengurangi sampah yang dihasilkannya.
- Reuse atau memakai kembali yaitu dengan cara membeli barang-barang
yang bisa dipakai kembali atau barang yang bukan sekali pakai.
Perkembangan zaman yang semakin maju menciptakan barang-barang sekali
pakai untuk meringankan pekerjaan kita, namun dampak yang dihasilkannya
sangat berbahaya, karena akan menyebabkan menumpuknya sampah dari barang
tersebut.
- Recycle yaitu mendaur ulang, kini sudah banyak cara untuk dapat
memanfaatkan sampah menjadi barang daur ulang yang bernilai, dengan cara
seperti ini kita dapat mengurangi sampah dan menjadikannya barang yang
berharga.
- Replace yang bisa kita artikan dengan mengganti yaitu berusaha
mengganti barang-barang yang merusak lingkungan dengan barang-barang
yang ramah lingkungan, sehingga barang-barang tersebu jika menjadi
sampah dapat di degradasi secara alami.
Dengan 4 prinsip ini, diharapkan beban yang mesti di tanggung Bumi
bisa berkurang, atau setidaknya jumlah buangan hasil akhir tidak
meningkat secara drastis. Oleh karena itu, mari kita budayakan dan
laksanakan gerakan go green, menjadi bagian dari gaya hidup kita. Karena
tidak ada upaya yang paling signifikan, kecuali dimulai dari diri
sendiri. Itu sebabnya, menyelamatkan lingkungan paling efektif dimulai
dari hal-hal kecil. Saatnya mengurangi ancaman global warming dengan
memulai kehidupan yang Go Green. (Jacko_Agun)
Sumber : http://
www.ksdasulsel.org/konservasi/176-go-green